Pages

Senin, 03 September 2012

Chukhahamnida Nae Chingu^^

A Short Journey
Ga nyambung emang dengan judulnya tapi, aku lagi pengen cerita mengenai hal ini

Meskipun dengan perasaan iri, tapi aku ingin mengucapkan selamat untuk sahabatku Melinda Intan Rahayu/Ilin (@ilin_magnaelf) yang hari ini resmi menyandang status sebagai Mahasiswi di Universitas Pendidikan Indonesia. Perjuangamu tidak sia-sia.


Ini merupakan kisah perjalananku ke Bandung untuk SNMPTN
Hiks... jadi sedih mengingat perjuanganku saat masa-masa tes SNMPTN. Waktu itu dengan ditemani Appaku, aku, Melinda, Dewi, dan Listiana berangkat dari pull Prima Jasa Tasik menuju Bandung untuk tes. Kami berangkat pukul 07.30 WIB hari senin, 10 Juli 2012 karena hari tes pada tanggal 11-12 Juli 2012 jadi harus segera mencari tempat tes masing-masing dan penginapan.
Kala itu, udara pagi begitu sejuk sampai membuatku benar-benar kedinginan kkk :D Appaku duduk dibelakang supir, sedangkan aku duduk bersama teman-temanku. Tepatnya aku-Dewi, Melinda-Listi. Kami duduk dibarisan yang bersebelahan dengan appaku.
Selama perjalanan, aku duduk dengan Dewi atau Unni. Kami menikmati perjalanan dengan mengobrol seputar kehidupan sehari-hari, ketegangan kami dalam menghadapi tes SNMPTN, lalu khayalan akan lulus nanti, bahkan masalah Kpop pun kami bicarakan. Namun obrolan terhenti ketika Dewi tiba-tiba saja sudah terlelap ke dalam alam bawah sadarnya. Karena tidak ada teman ngobrol, Melinda-Listiana duduk dibelakangku, akhirnya aku memutuskan untuk mendengarkan musik Kpop melalui handphone ku.
Baru setengah perjalanan, kudengar Listiana mulai mabuk perjalanan. Dia muntah-muntah, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa karena aku takut tertular mabuk, nanti malah bikin repot semuanya. Untung saja ada Ilin yang menghandle ngebantuin Listiana atau yang lebih akrab dipanggil Yaya.
Eh, waktu berhenti didaerah apa ya, aku lupa. Ada seorang bapak-bapak sama anak istrinya naik bus yang kami tumpangi. Tapi si bapak itu malah keluar lagi dari bus sambil mengumpat dan melemparkan jaketnya.Ternyata si bapak itu marah gara-gara dia merasa tertipu. Si bus ternyata sudah penuh, jadi bapak itu dan anak istrinya tidak mendapat jatah tempat duduk sama sekali.

Skip>>

Akhirnya kami sampai di Kota Bandung pukul 11.00 WIB, tepatnya di kota tol Cileunyi. Setelah itu kami segera mencari angkot jurusan Cicaheum untuk mencari sekolah tempat kami tes nantinya, yang berada di daerah central Bandung. Dan anehnya, setiap bertanya Jalan Yudhawastu banyak orang yang tidak tahu jalan itu dimana. Bahkan supir angkotnya saja tidak tahu -.-" Malah kami diajak bolak-balik jalan melewati Taman Makam Pahlawan Bandung, padahal Jalan Yudhawastu masih jauh dari tempat angkot itu berputar-putar. Aigoooo~ itu supir angkot ga kasian apa sama Yaya yang udah kembali tepar dibawa berkeliling-keliling gaje nyari tempat yang ternyata salah hhh... Namun ada seorang siswa SMP yang tau juga nama jalan itu, dan memberi tahu kami dimana jalan itu berada kkk :D
Akirnya kami menemukan juga daerah Yudhawastu Pramuka, karena daerah itu adalah sekolah tempat aku dan Yaya tes. Ternyata Yudhawastu merupakan komplek militer tempat pendidikan para calon camat atau entahlah tempat apa itu, yang pasti kami sangat berterima kasih pada komplek Yudhawastu Pramuka. Eh, perjuangan kami dalam menemukan sekolah tempatku tes belum berakhir. Kami diturunkan supir angkot tepat di depan komplek militer bernama Yudhawastu.
Lalu kami berjalan mengitari Yudhawastu Pramuka untuk mencari letak sekolah tempatku tes. Setelah tahu letak sekolah tempat tes, akhirnya kami memutuskan untuk mencari penginapan. Ah, bukan kami yang mencarinya. Appaku yang bertugas mencarinya di daerah perumahan tentara itu. Sayangnya Appaku tidak menemukan dan mencari lagi ke tempat lain. Untung saja Appa diberi tahu kalau di Yudhawastu Pramuka bisa menginap. Alhamdulillah... Segera saja ku panggul ranselku yang isinya penuh dengan batu (entah apa saja yang aku bawa di ranselku itu) berjalan bersama teman-temanku menuju tempat peristirahatan. Setelah bapak-bapak petugas dari Yudhawastu Pramuka memberikan kunci kamar kami, kami segera masuk ke kamar masing-masing dan membanting ransel dan tas-tas kami.
Setelah itu, karena perut sudah lapar kami pun memutuskan untuk makan bekal yang kami bawa. Rata-rata isi bekal kami sama. Nasi timbel ditambah ayam goreng dan lain-lainnya. Singkat cerita, Appaku ternyata tidak akan menemani kami selama 2 hari full. Appa akan kembali pulang ke Tasik setelah memastikan bahwa kami bisa berani tinggal di Bandung tanpa pendamping kembali pulang Appa menitipkan kami ke bapak petugas di Yudhawastu. (tentu saja aku berani karena ada teman-temanku juga kkk :D)

NB: sebelum pulang tuh, Appaku makan baso dulu di pasar deket daerah Yudhawastu, padahal Appa udah makan tadi sama nasi timbel buatan eomma. Sewaktu aku, Unni, dan Ilin ke pasar tiba-tiba saja turun hujan. Appaku jadi kehujanan. Pulang-pulang ke Tasik Appaku tepar juga dah. Batuk dan pilek menyerang beliau. Ah, Appa mianhae.. Naega jalmotesseoyo T__T

Sore harinya setelah cukup berisitrahat dan hujan reda, aku, Unni, dan Ilin kembali berpetualang di kota Bandung untuk mencari sekolah tempat tes Ilin. Tinggal sekolah tempat Ilin tes lah yang belum sempat ditemukan tadi selama perjalanan. Akhirnya kami memutuskan dengan bermodalkan uang pas-pasan buat naik angkot, kami pun berangkat dari Yudhawastu Pramuka menuju SMK 3 Bandung, setelah sebelumnya kami bertanya dulu pada seorang murid SMP yang pinter karena tau letak SMK 3 Bandung ekekek :D
Setelah diturunkan oleh tukang angkot dijalan yang sama sekali kami tidak tahu, tapi menurut tukang angkotnya lewat jalan situlah SMK 3 Bandung dapat kami capai. Ya sudah, kami berjalan kaki saja untuk mencarinya, lagipula tidak ada angkot di sekitar jalan itu. Dan yang membuat kami pusing di setiap persimpangan jalan, nama jalan pasti berubah. Tapi uniknya di daerah itu nama jalannya nama alat musik tradisional sunda ^O^ Setelah berkali-kali bertanya pada tukang becak, bapak-bapak yang lagi nongkrong, dan entah siapa lagi yang kami tanyai (terima kasih atas info yang kalian berikan, meskipun ada yang benar dan tidak dan akhirnya kami mendapat kebenaran karena aku melihat plang SMK 3 Bandung ... KM lagi) kami pun sampai di SMK 3 Bandung. Alhamdulillah sesuatu banget.
Pas liat dari luarnya aja ini SMK 3 Bandung udah keren! Punya bus sekolah sendiri, ada ATM nya juga. Beda banget sama SMK 1 Tasikmalaya, tempat aku dan 3 temanku menuntut ilmu. Fasilitasnya mantep banget! Sayang ga terlalu iri soalnya udah bosen kalo mau sekolah SMK lagi kkk :D setelah berkeliling dan memastikan ruangan Ilin berada dimana, kami pun memutuskan untuk kembali lagi ke penginapan. Karena Yaya mengirim SMS padaku, bertanya kami sedang berada dimana. Ini kejadian aneh, sebelum aku berangkat ke SMK 3, aku sempat bilang sama Yaya kalo mau pergi nyari SMK 3 dan Yaya juga sempat bertanya. Ternyata Yaya sedang ngelindur kalo basa Sunda na mah kkk :D
Di perjalanan pulang menuju penginapan kami melewati Hotel Trans dan Trans Studio yang luar biasa begitu megah~nya. Kami jadi berkhayal nginep di Hotel Trans yang harga permalamnya ga nyampe 100ribu. Nyampenya cuma 100 juta wakakak :D

Skip lagi>>


Hari kematian pun datang!!!

OMO~ kami benar-benar nervous. Padahal semalam kami belajar. Yah, belajarnya juga tidak terlalu fokus. Apalagi aku T_T Kami pun berangkat ke masing-masing sekolah. Untung saja aku satu tempat dengan Yaya, cuman beda ruangan saja. Kami pun memilih duduk di pinggir kantin sebagai markas pertemuan kami. Aku dan Yaya kembali belajar dan sedikit membaca sambil smsan juga, minta doa sama orang tua masing-masing. Bel kematian berdering. Kami berpisah dan berpencar ke kelas masing-masing. Sialnya, aku salah masuk ruangan. Untung saja ada juga yang nyasar masuk ruangan, seorang cowo berumur setahun lebih tua dariku. Dia bertanya pada guru pengawas di ruangan itu, aku juga segera melapor karena ada temennya juga kkk :D
Setelah guru pengawasnya bertanya pada panitia, kami ditunjukan ruangan kami yang sebenarnya. Ruangan kami berada di lantai dua di sebrang ruangan yang semula ku kira itu ruanganku. Hadeuh... Aku malah sempet-sempetnya kesemsem sama pemuda dengan tampang biasa-biasa itu nyahahaha xD
Kami memasuki ruangan dan menjadi peserta tes yang datang terlambat, untung saja pengawasnya baru membagikan lembaran absen. Eh, taunya si Aa itu duduk dibelakangku! aigooo~ demi apa, aku makin deg-degan gara-gara hal itu juga. Tapi, aku harus menenangkan diri demi hal fokus mengerjakan tesku.
Ring Ding Dong Ring Ding Dong Ring digidingding
Ring Ding Dong Ring Ding Dong Ring digidingding
(anggaplah itu bel dari sekolah tempatku tes kkk :D)
Bel itu benar-benar mengagetkanku, karena aku belum sepenuhnya mengisi LJK. Aigooo aku pikir itu hanya keisengan seseorang saja, ternyata bel itu tanda berakhirnya untuk mengerjakan soal. GILA!!! Gimana aku mau lulus??? Semua soal yang wajib diisi saja tidak ku isi. Ah, pabo! Kenapa soal-soalnya yang katanya hanya Tes Bidang Dasar sesulit itu, huh? Keluar dari ruangan aku bener-bener galau tingkat akut. Aku tidak bisa berpikir lagi, diajak ngobrol sama Yaya juga udah entah dimana nih otak. Bener-bener ngedown.
Setelah itu, tes kedua dimulai. Dan ah, aku tidak ingin menceritakannya juga =.="

Skip>>
Setelah tes di hari kedua selesai, kami segera packing untuk bersiap pulang ke Tasik, setelah sebelumnya kami makan siang dan sholat. Oh ya, kisahku dengan AA itu tidak berlanjut hanya sampai di hari pertama bertemu saja. Di hari keduanya kami seperti dua orang yang tidak saling kenal. Yeah itu memang karena salahku juga terlalu malu untuk menyapanya lebih dulu. Habis, dia selalu bersama seorang cewe yang entah siapa, selalu memboncengnya.


Tak disangka-sangka setelah berada di terminal Cicaheum, kedatangan bus Budiman sangat dinanti-natikan. Karena banyak sekali orang yang berasa dari daerah Tasik yang akan pulang. Aigooo~ Setelah menunggu selama hampir satu jam, kami memutuskan untuk naik bus Primajasa lagi, dengan resiko harus menempuh perjalan jauh ke tol Cileunyi. Benar saja, perjalanan ke tol Cileunyi memakan waktu kurang lebih 1 jam, karena macet banget.
Kami pun sampai ke Tasik sekitar pukul 19.00 WIB.

Fiuuuuuuh.... Cerita yang katanya singkat ini berakhir juga. Ga seru pasti, ga penting iya. Tapi, aku udah lega juga bisa ngungkapin hal ini. Karena ga sempet foto-foto di Bandung, akhirnya fotonya saya search aja di google :D
Terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi jadi tokoh dalam cerita ini, terutama orang tuaku yang awalnya tidak mendukung pada akhirnya kalian tetap mendukung dan Appaku bersedia mengantar kami sampai mendapat penginapan. I love you, Mom&Dad Cinta dan kasih kalian tidak ada duanya ^_^ Maafkan anakmu juga malah tidak lulus. Mungkin tahun ini bukan saatnya aku meninggalkan kalian dan merantau di kota Jogja.

Sekali lagi Selamat untuk Ilin yang sekarang pasti lagi ada di kampus UPI Tasik^^
Untung aja ada Ilin yang lulus SNMPTN diantara kami berempat.
Belajar yang rajin ya, nak. Jangan sampai perjuanganmu sia-sia. Fighting!

Mianhae... Ceritanya acak kadut kaga jelas alurnya :D sebagai permintaan maaf aku aegyo deh, tapi diwakili Sandeul oppa deh, anaknya dongsaengnya Sungmin oppa yang tertukar ini kkk :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Annyeonghaseyo^^ Gomaweoyo udah berkunjung ke sini, jangan lupa komentarnya ya ^^
Apapun itu saya terima asal bukan SPAM :)